Kamis, 15 Desember 2011

Ini Cara Saia untuk Merasa Senang Hari Ini, Bagaimana Cara Kamu?

Hari ini, saia melakukan beberapa hal untuk menjaga energi positif saia:

1) Sarapan. Percaya atau tidak, sarapan membuat saia lebih siap menjalani hari. Walaupun ada hari dimana saia tidak bisa sarapan dan itu tidak apa2, tapi menunaikan hak tubuh sepagi mungkin, membuat saia merasa tubuh tersebut akan memberi izin utk digunakan sepanjang hari. Tidak cuma dapat digunakan, tapi dapat digunakan dengan baik dan optimal. Senang rasanya pagi tadi bisa sarapan dengan nasi telur dadar & susu. Tidak dalam porsi berlebihan. Semuanya cukup dirasa perut.

2) Menghubungi dosen pembimbing skripsi 2 saia. Meminta izin untuk mengirim email berkas revisi terakhir untuk dikoreksi oleh beliau. Kenapa hal ini membuat saia senang? Karena berarti saia sudah melakukan satu langkah lebih dekat kepada perampungan skripsi. Heheee..

3) Buka dompet, melihat uang yang ada, berpikir sebentar, lalu mengambil uang 50rb plus receh sebesar 10rb. Saia pergi ke toko buku. Dengan uang 50rb+10rb. Saia mau beli buku. Ga tau buku apa. Yang jelas, saia mau beli buku. Biasanya, kalo udah begitu, saia bakalan menemukan buku seperti menemukan pasangan. Ketika ngeliat satu buku, saia akan merasa, ini dia buku yang saia butuhkan sekarang. Dan ketika di TM Bookstore tadi, saia menemukan buku Ikuti Kata Hatimu dari Andrew Matthews.
Bukan buku yg baru saia tau. Gambar2 yang ada di dalam buku itu sudah saia kenal betul dan saia lihat bertahun-tahun yg lalu. Tapi cuma gambar. Tanpa tau bukunya seperti apa. Karena gambar2 di dalamnya saia lihat hanya dari pamflet atau brosur atau selebaran atau slide pelatihan sejak jaman dulu kuliah di Fisika, 6-7th yang lalu. Gambar2 bermuatan motivasi. Saia jadi merasa, buku itu hadir pada waktunya. Di saat yg tepat. Bahkan saia sudah lupa kalo saia pernah nyari2 buku itu. Lupa juga kalo pernah pengen banget punya buku itu. Sekarang? Tentu ga kebayang banget senengnya,,ketemu sesuatu yg didamba sejak lama,,pernah lupa,,tapi rasa itu tidak hilang *haseeek

my new book :)
4) Makan di HokBen
Hari ini saia dari pagi sudah memutuskan untuk makan makanan di luar rumah. Sendiri? Yaph! Kan ini nyambung dari ketika saia beli buku td. Dengan hanya bermodal uang 60rb, saia memang sudah bertekad untuk menghabiskannya di toko buku dan tempat makan. Dengan paket hemat, saia sudah bisa kenyang kok. Saia ambil posisi duduk di pojok bukan yang nempel tembok, tapi nempel kaca. Jadi saia punya pandangan ke luar. Sambil makan, saia mikir. Mikir apa aja. Kebetulan tadi yang sempet saia pikirin adalah step berikutnya skripsi saia, tulisan buat postingan blog saia, mikir rencana download sesi2 Mario Teguh Golden Ways yg saia suka dan mikir hari ini buku apa aja yang mau saia baca.
Makan sambil mikir bikin senang? Yaph!! Karena saia tidak punya teman ngobrol. Waktu makan dan berpikir hanya untuk saia. Gimana ga senang kalo banyak hal asik dan keren yg bisa saia pikirkan?

my lunch :)
5) Membaca buku Ikuti Kata Hatimu yang targetnya tuntas malam ini :) *yeeaayyhh!!*


6) Membuat postingan blog (sekarang sudah saia lakukan ini)

7) Sms dan telepon beberapa teman2 sebelum tidur (rencananya itu dilakukan nanti, karena postingan ini dibuat sore menjelang magrib). Dan mengkhususkan sms malam ini diselipi doa :)

Nah, itu cara saia hari ini. Bagaimana cara kamu?

Rabu, 14 Desember 2011

Jikalah Pada Akhirnya...

Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa,
sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti.

Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa tidak dinikmati saja,
sedang ratap tangis tidak akan mengubah apa-apa.

Jikalah luka kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,
sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.

Jikalah benci dan marah akan menjadi masa lalu pada akhirnya
mengapa mesti diumbar sepuas rasa
sedang menahan diri adalah lebih berpahala.

Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti tenggelam di dalamnya,
sedang tobat itu lebih utama.

Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri,
sedang kedermawanan justru akan melipatgandakannya.

Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti membusung dada,
sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia.

Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama,
sedang memberi akan lebih banyak memiliki arti.

Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti dirasakan sendiri,
sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna.

Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka,
sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta.

(Puisi dari buku Karena Aku Begitu Cantik, karya Azimah Rahayu)
Inspiratif banget! Semoga bisa meneladani, dan membuat karya sastra seperti ini^^

Pengamen: Ngasih atau Nggak Yaa?

Seringkali saia 'bentrok' kalo lagi jalan sama temen yg mempunyai idealisme bahwa memberi uang ke pengamen, apalagi yg anak2, tidak mendidik. Sedangkan saia senantiasa mudahnya mengorek tas atau dompet untuk mencari uang receh, baik itu 1000-an, 500-an, bahkan pernah saia ngasih hanya 200-an. Saia menjelaskan ini itu, yang mungkin rada belepotan, jadi teman saia tidak bisa menangkap maksud saia yg sebenarnya.

Sebenarnya, dulu saia juga berkeyakinan bahwa memberi uang ke pengamen adalah hal yg tidak baik. Kecuali utk pengamen dewasa yang memang nyanyinya bagus *biasanya di bis menuju kampus saia (84), pengamennya keren2* --itupun kadang masih diprotes temen saia karena katanya cuma bikin si pengamen malas kerja sungguhan--. Tapi setelah saia membaca sebuah tulisan yg entah dari buku apa saia lupa, saia lalu berubah cara pandang. Tapi ya itu, saia susah menyampaikan dengan bahasa sendiri. Saia cari tulisan itu di buku2 yg saia punya di rumah, tidak ada.

Sekian tahun berlalu, minggu kemarin, saia beli sebuah buku yg dulu pernah saia punya, tapi dipinjem teman SMA, yg sekarang juga ga tau dimana temannya. Judulnya Karena Aku Begitu Cantik karangan Azimah Rahayu. Buku ini adalah kumpulan dari essai si penulis yg sebelumnya tersebar di dua buku, yaitu Pagi Ini Aku Cantik Sekali dan Hari ini Aku Makin Cantik. Namun ada penambahan beberapa tulisan lagi katanya. Yang saia punya dan dipinjem temen SMA dulu adalah Pagi Ini Aku Cantik Sekali, dan ternyata dulu tulisan yang menggugah saia itu saia baca dr buku yg dipinjem ini.


Ketika membaca isi buku itu, baru essai pertama, saia ternyata menemukan tulisan yg saia cari2. Tulisan yg membuat saia berubah cara pandang. Tulisan yg bikin saia sering beda pendapat dengan teman2 sesama mahasiswa. Tulisan itu berjudul Lebih Mudah Bagi Kita.

Ceritanya, Azimah Rahayu termasuk seseorang yg juga beridealisme bahwa para pengamen, peminta sumbangan, pengemis, sudah selayaknya kita beri pelajaran dengan tidak diberi uang. Memberi uang sama artinya dengan memberikan persetujuan dan pembenaran. Padahal menurut Azimah Rahayu, mereka bukannya tidak bisa, hanya kurang berusaha.
Nah, ada teman kantor Azimah yg muuuudddaaaahh sekali mengeluarkan uang untuk orang2 semacam itu. Pengemis, tukang ngamen, polisi cepek, peminta sumbangan masjid *yg sama2 kita tau lebih banyak bo'ongnya*, sampe pedagang2 keliling yg sudah ada larangan masuk kantor, tetap saja masuk dan membawa barang dagangan. Dan teman kantornya ini selalu beli. Tanpa milih, tanpa nawar, langsung saja membayar barang yg ditawarkan. Bahkan kadang beli koran, lalu dikasih ke Azimah karena katanya dia tidak butuh koran itu.
Azimah penasaran, kenapa temannya seperti itu? Azimah sudah sering mengingatkan ttg kebohongan para peminta sumbangan masjid, tidak mendidiknya uang yg kita berikan kepada pengamen dan pengemis, dll. Menurut Azimah, Apa yang temannya lakukan itu, membuat para2 'pengusaha jalanan' itu makin malas, tidak mau bekerja keras, dan mengharapkan uluran tangan seperti itu. Setidaknya, (kata Azimah) kalau mau memberi, hendaknya kita pilih-pilih mana yang tampak betul-betul membutuhkan. Kalaupun mau berinfak, mengapa tidak melalui lembaga yang benar-benar dapat dipercaya akan menyampaikan amanah kepada yang benar-benar berhak?

Lalu, inilah jawaban temannya:
"Saya tidak yakin dengan tidak memberi akan mendidik mereka. Semestinya, ada orang-orang yang aware dengan program penyadaran itu. Tugas merekalah yang menyadarkan. Sementara saya, hanya ini yang bisa saya lakukan. Mungkin mereka memang tidak sungguh-sungguh miskin, bisa jadi mereka hanya malas. Akan tetapi, saya yakin, jika bisa semudah kita mencari rezeki, mereka tidak akan melakukan semua itu. Jika mereka kelaparan dan tidak ada yang mau memberi, lantas kepada siapa mereka meminta? Ke mana mereka mencari? Sedang kita? Kalaupun harta kita habis karena mereka, setidaknya masih lebih mudah bagi kita untuk mencari lagi dengan bekal kemampuan yang diberikan Allah kepada kita."

Uraian panjang temannya ini membuat Azimah (dan saia) tertegun.

Kata Azimah terakhir di tulisan itu:
Masih lebih mudah bagi kita. Ya, masih lebih mudah bagi kita mendapat rezeki dibandingkan para tukang koran. Masih lebih mudah bagi kita mencari penghidupan dibandingkan para pedagang asongan. Masih lebih mudah kita mencari makan dibandingkan para pengamen jalanan. Masih lebih mudah bagi kita meminta bantuan teman dibandingkan gelandangan. Masih lebih mudah bagi kita.

Dan kata saia setelah baca tulisan itu *untuk sekian kalinya dalam jangka waktu yg lama*:
Ya, saia sepakat. Masih lebih mudah bagi kita. Tidak ada yang mau hidup miskin dan melakukan usaha dengan resiko 'membuang' malu itu. Karena malu itu sebagian dari iman. Tapi, karena beberapa hal, saia menyikapi perubahan cara pandang saia ini dengan beberapa ketentuan:

1) Dalam Islam, berhutang saja masih disarankan untuk dihindari. Tapi berhutang lebih mulia daripada meminta-minta. Meminta-minta itu dilarang keras. Maka, saia tetap tidak bisa memberikan uang kepada pengemis, walaupun saia tau, mungkin saia tidak akan dilihat sebagai 'sang penegak ajaran Islam' atau orang yg tegas dalam beragama atau apapun. Yang ada, bagi mereka, orang seperti saia mungkin hanyalah orang pelit, dan sok sholehah, yang hanya 'menghambat' rezeki mereka.

2) Saia menganggap pengamen adalah sebuah pekerjaan. Jika memang bernyanyi yang bisa mereka lakukan, silahkan. Saia akan menghargai kerja mereka sesuai dengan kualitas dan attitude. Sama saja dengan semua jenis pekerjaan di dunia ini. Kita akan dibayar, sesuai dengan kualitas dan attitude kita. Jadi, saia akan memberikan uang (pernah 5rb --nominal tertinggi yg pernah saia kasih utk pengamen--) tergantung dari usaha dan ketulusan mereka sebagai seorang pengamen. Walaupun tidak bagus, tapi jika dia berattitude baik (masih dengan senyum dan terimakasih walaupun tidak diberi oleh seorang penumpang), maka saia biasanya tetap memberi, walaupun cuma 500rupiah.
Tapi kalo yg dari awal saja sudah menyindir-nyindir, saia tidak suka. Bagi saia, dia adalah seorang pengamen yang menyalahkan kehidupannya kepada orang lain. Padahal, menjadi pengamen adalah pilihan dia. Sudah resiko yg pasti jika banyak orang yg tidak peduli dan bahkan ada yg sebal terganggu tidurnya ketika ada pengamen. That's your risk man! :) Kalo pengamen sejati, harusnya siap menerima resiko seperti itu. InsyaAllah, jika dia ikhlas menerima resiko dalam pekerjaannya yg 'hanya' pengamen, maka dia pasti bisa menerima resiko untuk pekerjaan yg lebih besar dan lebih hebat. Amin..

3) Khusus utk pengamen anak-anak atau usia sekolah, saia masih belum bisa menentukan sikap. Karena begini, dulu menurut saia yg masih idealis ttg tidak mendidiknya memberikan uang ke pengamen, memberi uang ke anak2 itu hanya akan membuat para orangtuanya dgn mudah melepas tanggung jawab. Karena ada yg orangtuanya ongkang-ongkang kaki di pojok jalan, di trotoar sambil ngadem, sementara anak umur 7tahunnya kesana kemari mengamen dr angkot ke angkot, panas2an. Tapi setelah membaca tulisan Azimah, saia berpikir, mungkin tidak memberi juga tidak mendidik mereka. Yang ada malah kita menjadi penyebab si anak dipukuli, atau tidak diberi makan karena tidak mendapatkan uang hari itu. Tidak memberinya kita kepada si anak, mungkin hanya akan menambah penderitaannya. Memberi mungkin memang tidak mendidik, tidak manfaat, dan tidak membuat hidup keluarga si anak lebih baik. Tapi dengan tidak memberi, saia jadi menambah penderitaan si anak hari itu. Karena saia membayangkan, orangtua yg tega anaknya mengamen panas2an sementara mereka terlihat duduk2 saja, bisa jadi mereka juga orangtua yg tega menyiksa anaknya kalau hasil ngamennya kurang. So, kadang saia masih suka ngasih, tapi kadang juga gak, kalo inget orangtuanya yg 'menyebalkan'. Tapi saia lebih sering ngasih, dengan pikiran, saia bisa mencegah si anak dimarahi, si anak bisa makan, dan orangtuanya? Biarlah suatu saat Allah yg membalasnya...

Terlepas dari seeeemuuuaaaa itttuuu,, saia berharap bisa segera berhenti 'menolong' mereka dengan cara seperti ini.. Cara yg tidak mendidik dan sifatnya hanya sementara. Saia berharap suatu hari, saia bisa menolong mereka dengan cara menaungi mereka, mendidik mereka, menyekolahkan mereka, memberi pengertian kepada orang tua mereka, memberi pekerjaan kepada orang tuanya, dan cara2 menolong yg lebih kepada memberi kail, bukan ikan.

Mudah2an juga suatu hari saia bisa menggerakkan para orang2 kaya di Indonesia agar mau 'patungan' utk para 'pengusaha jalanan'. Mudah2an saia bisa mengajak para politisi untuk berhenti kampanye dengan mencetak baliho, umbul2, banner, dan anggaran untuk itu lebih baik digunakan untuk membuat sesuatu yg lebih nyata bagi para 'pengusaha jalanan'. Bukan memberi sesuatu, tapi membuat sesuatu.

Selasa, 13 Desember 2011

Tulisan untuk Teman-teman PLS ku Tersayang, Angkatan 2007...

Untuk teman2 PLSku yg sedang mengupayakan yang terbaik bagi penyelesaian skripsinya..

Kawan, gimana kabar skripsinya? *pasti bete ditanya gitu,,atau ada yg seneng karena sudah mau kelar?heheee..alhamdulillah..

Tulisan ini sebenernya dibuat karena saia denger ada temen2 yg lagi galau sama skripsi. Kalau ada yg gak galau, alhamdulillah, semoga bisa maju sidang ya semester ini.. Tapi, tulisan ini saia tujukan buat kita semua kok, yg lagi berproses utk ngelarin skripsinya, kapanpun kelarnya... Yang masih jauh karena ada masalah, baca artikel ini kayaknya cocok. Yang udah mau kelar, mumpung belum kelar, baca artikel ini juga cocok^^

Ada yang mau saia sampaikan,,
Alhamdulillah saia tidak mengalami kesulitan yg berat dalam skripsi, sulit sih sulit, tapi biasa aja. Heheee. Hari ini, saia baru bisa ke lapangan untuk mendapatkan persetujuan resmi dari lembaga dimana saia akan meneliti. Dan bulan ini, saia baru akan fiksasi produk pengembangan saia. Bulan depan kemungkinan besar baru uji implementasi. Waktu pengujian produk paling tidak satu bulan, baru saia ambil data, baru deh bikin bab 4 dan 5...

Terus?? Kabarnya pendaftaran shp paling lambat hari jumat ini dengan syarat mengumpulkan sampai bab5. Nahlo? hehee,,
Ada yang panik, galau, kecewa, putus asa, tambah males, sedih, ngiri sama temen yg udah lebih maju progress skripsinya (ini ngiri yg bagus), dsb...
Kalo saia gimana? Sedih? Pastilah..
Kecewa? Gak, karena saia tau apa yang saia mau. Yang saia mau bukan skripsi yang cepat selesai, tapi skripsi yang selesai dgn hasil terbaik yang bisa kita berikan. Untuk PLS? Tentu skripsi yang bermanfaat untuk masyarakat.
Putus asa? Gak, karena saia tau kemampuan saia. Saia menyiapkan diri saia agar Maret 2012 bisa wisuda, tapi saia juga menyiapkan diri saia untuk siap mental jika ternyata belum memungkinkan untuk wisuda Maret 2012.
Panik?? Apa yang musti dipanikin? Semua jelas kok.. Tahapan skripsi itu ga ada yang gak jelas. Ga ada yang memburu kita. Kematian, rizki, jodoh, semua sudah pada tempatnya. Kalo blm bisa wisuda Maret 2012, apa ngaruhnya sama rizki, jodoh, dan kematian? (ini buat teman2 yg merasa kecewa banget karena ga lulus bulan Maret, karena berarti akan nambah biaya SPP satu semester, atau jadi tambah lama dapet kerjaan *padahal banyak juga temen kita yg udah punya kerjaan walaupun belum lulus*, padahal Allah senantiasa cinta sama mahasiswa yang cinta ilmu dan ikhlas belajar, atau yg pengen nikah jadi ga bisa nikah gitu kalo belom lulus?? *curcol, hahahahaa*)

Ada yang pernah bilang gini (bukan anak PLS yg bilang, jadi jgn pada su'udzon nebak2): "Ah, ulan mah emang betah di kampus, buktinya ampe berani pindah jurusan. Jadi mungkin ga masalah kalo lulusnya ketunda-tunda"
Hmm,,iya ya? Saia kok kayaknya seneng2 aja ya belom lulus? Abis saia seneng sih kuliah di PLS, dapet temennya yg asik2 kayak kalian.. #eeaaa
Tapi, saia ga ngerti, bosen itu kan kalo kita menjalani sesuatu yang ga kita suka. Lah, orang saia suka kok di PLS. Terus, kalo saia terlihat senang2 aja, apa berarti saia ga pengen cepet lulus?? REALLY STUPID PERSON yg berpikiran seperti itu. Saia pengen bangeeett luluuusss,,karena saia punya banyak alasan untuk segera lulus. Umur saia?? Uang yg orang tua saia keluarkan utk S1 8tahun?? Harusnya saia sudah S2, atau bahkan lagi S3, atau sudah nikah dan punya anak 3, atau sudah bisa ngasih uang tiap bulan ke orang tua, atau yg lain2nya yg bisa dilakukan anak seumuran saia. Tapi saia ingin menuju kelulusan dengan cara yg menyenangkan. Dan menyenangkan atau tidak kehidupan kita selama di kampus, tergantung kita sendiri kan?^^

Temen2ku, percaya deh, kalian masih lebih baik kondisinya. Jangan sampai masalah skripsi jadi bikin galau tak berkesudahan, bete, marah2, semangat idup ilang, sedih ga karuan, dan jadi lupa bersyukur, jadi lupa berdoa, jadi lupa kalo yang mengatur kehidupan kita adalah Allah SWT. Inget, sekacau2nya skripsi, kalian masih bisa kuliah. Sekacau2nya skripsi, di rumah kalian masih punya orang yg ga bosen 'ngingetin' kapan lulus. Karena ada dr kita yg udah ga punya ayah atau ibu utk menanyakan itu... So, kalau masalahnya orangtua.. kasian, atau malu, atau sedih ga (blm) bisa membahagiakan.. Well, pasti orang tua lebih seneng liat anaknya tetep kuat dan semangat walaupun belum bisa mencapai targetnya. Daripada ngeliat anaknya sedih, galau, semaput kayak pengen bunuh diri 'cuma' gara2 ganti judul, pindah tempat penelitian, dosen susah ditemuin, atau yg lain2. Kenapa saia bilang 'cuma'? Ya karena itu hal yg biasa terjadi pd saat skripsi.. Jutaan atau bahkan ratusan juta mahasiswa udah pernah ngerasain, bahkan jauh lebih buruk seperti skripsi dilempar ke mukanya atau dibuang ke tong sampah *cerita tahun 90-an*.. So, jangan pernah ngerasa jadi orang paling malang sedunia cuma gara2 wisuda yg (mungkin) akan ketunda satu semester lagi.

Dan jawaban apa yg saia kasih buat temen saia yg 'sangat2 terbuka dan gamblang kalo bicara' itu?? Saia bilang: "Saia lebih berani ambil resiko pindah jurusan, daripada menanggung gelar seumur hidup, yang gak bisa saia pertanggungjawabkan keilmuannya."
Artinya kawan, skripsi selesai cepet itu baik. Tapi skripsi berkualitas itu penting. Karena skripsi itu yg bakal keliatan seumur hidup di ruang publik. Bukan transkrip kita. Ga peduli apakah kita punya IP terbaik atau cum laude, atau terus-menerus di atas tiga. Ga da orang yg liat itu. Yg diliat dr kita adalah skripsi kita. Jadi, selesaikan skripsi sebaik-baiknya, dan secepat2nya, dengan sebaik2nya kondisi hati dan jiwa kita. Semuanya harus seimbang.

Skripsi itu ga ada yg mudah. Tapi kadang, yang membedakannya adalah dampak dari skripsi itu. Apakah dampak dari skripsi yg kita buat? Bermanfaatkah buat adik2 kelas kita? Dapat dijadikan rujukankah karena literaturnya komplit, tatanan penulisannya bisa dijadikan contoh, footnotenya rapih, metode yg dilakukan benar tanpa manipulasi data? Apakah skripsi kita memberi manfaat buat masyarakat mengingat kita Jurusan PLS? Atau kita cuma grasak-grusukin tempat penelitian kita dan cuma nambah kerjaan mereka?
So, yg bentar lagi skripsinya jadi, sebelum diserahkan, check lagi ya.. Takut2 ada yg kurang... Atau salah ketik, atau hal2 kecil dan remeh kayak footnote tp sering bikin kita pusing. Rangkailah kata2 yg bijak, keren dan ilmiah dalam bab 4 dan 5, karena itu menunjukkan kualitas keilmuan kita. Jangan pernah sekali2 kepikiran nyomot sana-sini dari skripsi orang lain. Karena ini kesempatan terakhir kita untuk menunjukkan kalo kita memang layak jadi sarjana. 

Terus, buatlah skripsi yang berkah buat semesta. Bukan cuma mikirin enaknya kita kalo lulus. Tapi bikin orang lain senang karena kita udah bikin skripsi yg bagus dan bermanfaat. Bikin orang tua kita senang bukan hanya karena udahan biayain kuliah kita, tapi karena anaknya seseorang yg bergelar dan bakalan berkarya di masyarakat. Dan karya pertama yg kita bawa setelah lulus, adalah skripsi kita kawan. Jadi, bikinlah skripsi semampu tanganmu menahan pegal untuk mengetik, semampu matamu perih karena menahan ngantuk, semampu otakmu menahan sakit karena berpikir, semampu printermu mencetak, sekosong2nya kantongmu mengeluarkan uang utk biaya kertas, dan se'bosan2'nya hati berdoa hal yang sama: "Ya Allah, permudahlah!"

Maka kawan, kalau sudah seperti itu, hasilnya pasti yg TERBAIK!! Dan terbaik itu, ga terkait dengan kapan selesainya, tapi kapan kita berusaha maksimal menyelesaikannya. Boleh jadi beberapa dari kita belum bisa diwisuda Maret 2012. Tapi saia yakin Allah akan menciptakan wisuda September 2012 yg lebih hebat buat kita (tentu wisuda Maret 2012 juga terhebat buat yg diwisuda bulan itu^^). Dan kawan, ada saatnya nanti, kita membayar semuanya. Semua usaha, kesabaran dan kegigihan kita. Ini kata temen saia yg dia sampe 6semester ngerjain skripsi: "Percaya deh lo, wisuda orang yg skripsinya abis2an, sama yg lancar2 aja, beda. Wisuda orang yg babak belur gara2 skripsi, pasti rasanya maniiiiissssss banget!! Berasa surga dunia ngelebihin ngeliat pilem porno" #aje gile ni orang, bandingin surga dunia ma BF! Padahal surga duniakan istri solehah,, *haseeekk

Jadi, intinya, yg merasa yakin bisa maju sidang semester ini.. AYOOO!!! Maju!! Temen2 yg lain butuh contoh dan panutan utk belajar kayak apa sih sidang itu?? Mudah2an tmn2 yg belum maju bisa mendapat motivasi, dan pembelajaran. Dan kalo udah kelar duluan, mudah2an bisa bantuin tmn2 yg belum kelar, hehehee... Saia mendukung dengan doa..^^
Yang yakin ga bisa maju semester ini.. AYOOO!!! Kerjain terus! Jangan ngaruh sama kepotong liburan semester baru, or yg lain2. Enak kan kalo kita ntar udah kelar di bulan Februari atau Maret. Walaupun ga bisa ikut wisuda Maret, kita masih punya banyak waktu utk ikutan toefl dan nyari kerja. Jadi sarjana tanpa ijazah dulu deh, heheheee...
Yang belum ngeyakinin apa2 alias masih galau, AYOOO!!! Pilih pilihan yg lain, yg menurut kamu lebih asik! Jangan ngeliat temen, jangan ngeliat si ini sampe mana y skripsinya, si itu kata dosennya ga bakal maju lo semester ini, dll. Ga usah mikirin orang lain. Pikirin pilihan kamu sendiri yg kamu sanggup jalanin. Karena apapun pilihan kamu, bukan orang lain yg seneng, bukan orang tua temen yg bahagia, bukan orang lain yg bakal sukses, kaya raya dan masuk surga. Tapi kamu!!
Mari pilih keputusan yg bisa kita pertanggungjawabkan dan bisa kita hadapi resikonya.. Oke?^^

Ngomong gampang? Emang gampang,,yang bikin sulit adalah pribadi kita yg selalu mengeluh hanya utk melampiaskan emosi. Bukan mengeluh utk mencari solusi. Lagian, so what gitu lo kalo ga lulus Maret 2012? Merenung utk intropeksi diri itu boleh2 aja. Saia sudah melakukannya, makanya bisa nulis kayak gini. Tapi kalo yg ga berani karena ga mau terjebak dalam kesedihan, mending maen yuk sama saia. Hati senang, skripsi lancar, hahahaa....wisuda tinggal taun depan.. *maret atau september, sama2 taun depan kan?*

Selamat menjalani hidup yang lebih menyenangkan dan jauh dari galau.. Karena kamu adalah penolong dirimu sendiri. Kamu adalah penentu kebahagiaan diri kamu sendiri^^

Love you all!!!

NB: Besok2 kalo ketemuan, temen2 PLS07 jangan ngomongin hal yg ga enak ya tentang skripsi... Apalagi ngomongin yg ga enak ttg skripsi orang. Seriously, ga da gunanya. Kalo mau ngomong ttg skripsi, yg enak2 aja. Atau kalo ada masalah, bisa di share, tp jgn nyari pembenaran kalo dikasih saran. Itu artinya, diri kamu sendiri yg membatasi diri. Just share, ngelepas kepenatan dan kalo bisa ceritain pengalaman bikin skripsi yg bikin kita rileks ketawa. Saling ngasih semangat. Everything is gonna be ok! Jadi pulang ke rumah, kita punya suasana hati yg senang, bukannya malah tambah galau. Dan jangan juga cerita2 kemajuan skripsi kita kalo ga diminta ma temen kita. Kondisi kayak gini, banyak yg sensitif. Khawatir temen kita yg denger ada yg malah ngebanding2in dirinya sama kita, dia jd tambah merana, tambah galau, sedangkan kita enak2an cerita tanpa memperhatikan kalo temen kita itu butuh bantuan kita..

Senin, 12 Desember 2011

Buat yang katanya suka nyoba hal yg beda, try this: Experience Blind Cafe^^

Hari Sabtu kemarin, adalah one of the best saturday i ever had *haseeekk*
Berawal dari ajakan teman tuna netra saia Trian Airlangga untuk ke acara tmen2 disabilitas, ada blind cafe katanya, trus ada pertunjukan musik juga dr temen2 disabilitas. Pokoknya everything by disabilitas owner.
Saia penasaran, selama ini, disabilitas yg saia temuin langsung cuma trian yg tunet (tuna netra). Belum pernah seumur2 ketemu tuna rungu dan tuna wicara or tuna daksa or tuna-tuna yg lainnya. Ditambah lagi, dlm event kali ini mereka melakukan sesuatu layaknya orang2 yg panca indranya berfungsi maksimal. So... this journey will be good for my soul.. *i think*
Ini temen saia Trian^^

Kafe yang kabarnya akan berlangsung kurang lebih dua bulan *dan baru jalan kira2 seminggu ini* bertempat di Kalibata City Square. Mall baru deket Apartemen Kalibata City, dan apartemen ini deket sama stasiun, jadi ga perlu bingung *kayak saia*.
Sesampainya di sana, saia ga langsung ke kafe, tapi duduk dulu di hall, karena ada pertunjukan band dr om tante disabilitas (eh, ada masnya deh). Keren banget! Bahkan lebih keren dari 'band2 or boy/girl band' yg udah masuk tivi. Lagu2 yg sempet saia denger dr mereka adalah Bundanya Melly, Munajat Cintanya The Rock, Pelan-pelan Sajanya Kotak, Tuhan yang Tahu Ku Cinta Kaunya BCL, sama beberapa lagu barat yg saia ga tau judulnya apa..heheee..tapi keren abis, vokalisnya, suara satu-dua nya mantep!
Pemain organ, bas, drum, dan satu gitarisnya tuna netra (begitu juga dgn para vokalisnya). Sedangkan pemain gitar melodinya tuna daksa.
Differensial Band
Setelah puas menonton permainan show Differensial Band (yaph, itu nama band yg digawangi temen2 disabilitas ini), barulah saia mencoba Experience Blind Cafe.
Kain hitam yang terlihat ini adalah pintu masuk ke blind cafe. Tapi sebelum masuk, kita harus mengikuti petunjuk yg ada di x-banner ungu kuning di sampingya :)

Sebelum kita dipandu masuk, kita harus memesan menu paket makanan yang sudah disediakan dan membayarnya. Order dan pembayaran dilakukan di meja yg terletak di depan kafe (jadi belum blind, kawan). Nah, penerima order (namanya Bam) dan kasir (Janah) adalah tuna rungu.Saia cuma sempet foto bareng Janah. Cantik banget, kabarnya dia juga seorang model.
Me n Janah^^
Menu paket ada 3, paket A, B, C dimana isi paket bisa diliat di bawah ini:
Saia pesan paket B :D
Karena petugasnya tuna rungu, maka ada cara tersendiri dalam memesan :) Seru deh!!
Begitu juga ketika membayar ke kasir, ada peraturannya :))
Setelah memesan dan membayarnya, saia menunggu di kursi yg disediakan sebelum diajak masuk. Pramusajinya adalah Firman, dia seorang pemuda dgn low vision. Tapi penampilannya dan gaya berbicaranya kepada tamu layaknya pramusaji di hotel, heheheee.. Keren.. *udah berapa kata keren coba di postingan ini?*
Sambil menunggu, saia iseng melihat aktivitas koki yg memasak di dapur yg bisa dilihat dari luar karena ada kaca besar. Ternyata kokinya tuna netra, tanpa dibantu. Namanya Mba Hana. Hanya sesekali ada teman tim yg mengecek kalau2 ada barang yg berpindah atau untuk mengingatkan paket pesanan.
Mba Hana on ACTION!!! d(^_^)b
Me & Mba Hana ^^
Tak lama saia dipanggil oleh Firman si pramusaji. Saia masuk, dituntun pastinya untuk menemukan tempat duduk. Saia memilih meja nomor 1, karena pasti deket pintu. Hahahaaa,,jujur, saia agak takut, kawan. Ketika pantat saia sudah aman menempel di bangku, punggung saia aman bersender di senderan bangku, tangan saia sudah aman di atas meja, Firman memberitahu, ketika datang makanan yg dipesan, untuk kenyamanan bersama, tangan jangan berada di atas meja. Lalu, setelah datang, Firman akan menerangkan posisi makanan, minuman, sendok garpu dengan menggunakan arah jam. Seperti, ini di arah jam 3 anda, ini di arah jam 9 anda.. Buat saia yang deg2an, grogi, dan buta arah, jelas saia mati kutu dan sama sekali ga inget apa2 yg diarahkan Firman. Hahahaaa,,akhirnya bermodal meraba-raba. Lalu, selamat menikmati ^^ ...
#Entah cuma perasaan saia, atau memang mata kita beradaptasi, yang jelas 5-10 menit berada di dalam cafe membuat mata saia lebih sensitif dengan cahaya. Saia mulai bisa melihat bayangan, atau kalau ada kain tirai yang bergerak..
Setelah selesai makan, ketika keluar kafe, uppsss.. silau man! *sambil melindungi mata*
Begitu keluar, saia diminta menulis komentar di board yg sudah disediakan. Lalu saia poto2 di PhotoBooth yg juga sudah disediakan dengan wallpaper yang keren punya :D (ini sih ga wajib,,cuman kan sayang kalo ga eksis, hahahaaa)
Lalu saia mulai coba2 berkenalan dan ngobrol sama temen2 tim yang ada di sana. Di sana ada bazaar kerajinan tangan karya teman2 disabilitas dan penjaganya juga tuna rungu. Namanya Yani. saia ngobrol sama Yani, belajar sedikit tentang beberapa kata. Hasilnya, saia bisa bahasa isyarat kata: nama, saya, kamu, siapa, terimakasih, sama-sama, hati-hati, pulang. Ternyata untuk nama juga punya sign tersendiri. Untuk menunjukkan nama 'Wulan', Yani menggerakkan ujung telunjuk kiri dan kanan dari tengah muka atas ke dagu, membentuk lingkaran. 'Janah' meberitahukan namanya dengan mengapit mata kanannya dgn jari telunjuk dan jempol kanan, dan menariknya ke sudut mata. Lucu dan unik ya? Saia ga tau dasar apa yg membuat bahasa2 isyarat nama bisa seperti itu.
Setiap dapat kata baru dari Yani, saia mempraktekkannya ke Janah, karena mereka beda meja. Jadi, ketika pamit pulang, saia beri Janah bahasa isyarat "saya pulang", dan Janah membalas dengan bahasa isyarat "hati-hati". HAAAAAAHHHH!!! Seneng banget saia bisa komunikasi dengan bahasa lain selain bahasa Indonesia. Mungkin rasanya lebih seneng daripada waktu itu ngobrol dikit2 sama orang asing. Sama2 terbatas kemampuan saia, tapi bahasa isyarat seperti pintu yg terbuka utk bisa memasuki dunia yg belum pernah saia lihat sebelum ini. Rasanya saia terharu *lebay dikit tapi bener*, bahwa saia bisa saling mengerti dengan orang yg berkomunikasi dengan cara berbeda.

Cafe ini masih akan ada dalam beberapa minggu ke depan, dan jika animo masyarakat bagus, bisa jadi kafe ini akan diperpanjang masa hadirnya.. So, kawan, buat kalian yang katanya suka tantangan, suka berpetualang, suka melakukan hal2 yang beda, suka dengan dunia pendidikan, pengen melakukan sesuatu yang beda, ayo coba yg satu ini! Memang ga ada pemandangan alam yang bagus seperti ketika kalian traveling, memang tidak ada tantangan yg memicu adrenalin seperti ketika kalian climbing, memang tidak ada murid yang bisa kalian ajar layaknya kalo menjadi relawan guru di pedalaman, tapi di sini, kita yang belajar kepada mereka. Keterbukaan mereka, mungkin akan membuat kalian penasaran dan ketagihan untuk mengenali mereka lebih dalam. Tentu dengan bahasa isyarat yg kosa kata nya bisa lebih banyak lagi^^

Selamat mencoba...
Ini bukan dunia baru, karena mungkin saja memang kita yang baru tau...

Sabtu, 10 Desember 2011

Ada berapa sahabat anda?

Abis baca buku Kicau Kacau-nya Indra Herlambang.. Ada tulisan yg judulnya Ngajak Berantem Dunia, tentang kumpulnya Indra sama temen2nya waktu kuliah dulu. Sekian lama ga ketemu, pas ketemu lagi ternyata mereka masih sama kayak dulu2.. Masih asik diajak ngobrol, masih punya pemikiran yg kritis ttg negara dan hal2 lain yg biasa jadi bahan omongan jaman mahasiswa.

Saia jadi refleksi ke diri saia, waktu SD, temen main saia sekarang entah kemana. Yang kadang masih interaksi smsan cuma satu orang (itu kalo ada perlu jg sih, hehehee), rumahnya deket, tapi jarang ketemuan. Yang lain, cuma via facebook, ada groupnya soalnya. Selain itu? *tetteeww*
Waktu smp saia punya temen main, tapi ga da yg deket.. Di sma, temen deket saia adalah temen2 di paskibra.. *yg jumlahnya belasan*

Tapi sekarang? Udah 8tahun berlalu sejak lulus.. Siapa temen sma yg masih kontak2an? Atau masih ketemuan? Cuma 3, Roro Ira Riandiani, Aisyah Pratiwi, sama Muli... 3temen yg gak cuma via dunia maya ketemuannya, tp bener2 ketemu fisik.. *apalagi temen saia si Muli,,bener2 hidupnya cuma di dunia nyata,,ga punya fb, twitter, bahkan email! Cara utk bisa hubungin dia adalah via tlp or sms, atw nyatronin ke rumahnya langsung :D
Mereka adalah sahabat *levelnya udah bukan temen lagi bagi saia* yg kalo ketemu masih asik diajak jalan, masih nyambung diajak ngobrol dan becanda. Owiya, baru inget, si Iwi ternyata satu smp juga sama saia, hehee.. Tp yg saia inget ttg dia dsmp cuma 3 hal: PMR, komik, sama nonton vcd Titanic bajakan. *pertama kalinya saia nonton film ga di tv*

Sekarang saia kuliah. Fase pertama di Fisika, FMIPA UNJ.
Jadi aktivis dakwah, aktif organisasi, ikut ngaji (sebenernya ini dari sma) yang dikaitkan dengan satu partai tertentu. Temen banyak, punya kenalan se-universitas, gabung juga di silaturahmi alumni rohis sma, semuaaa kenalannya satu jenis.. Temen sma yg paskibra udah gak kontak2an.
Sekarang saia kuliah. Fase kedua di PLS, FIP UNJ.
Temen saia bener2 cuma yg sekelas. Yg bener2 deket sampe level sahabat paling cuma 4-6 orang.. (masih gamang dalam menentukan jumlah pastinya). Saia biasanya maen sama yg itu2 aja. Sri Mardiyaningsih, Annisatul Fitriah, Puteri Husnul Khotimah Tunisa. Biasanya nambah Noor Indah Desyanti-Carina Adik Purwanti, tapi karena semester ini mereka PPL, so, kita jarang banget ketemu. Udah deh. Yang lain? Teman baik, teman main, tapi intensitasnya ga tinggi. Dan ketika kuliah di fase kedua ini, keberadaan teman2 di fase pertama,,nihil. Hahahaaa..paling cuma sekali dua kali ketemu dlm setahun, karena ada ajang silaturahim BEM UNJ '07. Atau interaksi di dunia maya yang belum tentu sebulan sekali. Entah itu komen, wallpost, atau chating. Atau pas ketemu ketika kondangan di si A, si B.. Pas ketemu, rasanya sennnneeenngngg luar biasa! Rasanya kangeeennn banget!! Tapi pas udah pisah, yaudah, ga ketemu lagi dalam jangka waktu setaun-duataun juga ga masalah.

Di luar semua teman lembaga *sekolah ataupun organisasi*, saia punya sahabat dr sma, yaitu Totti Catur Mumpuni Anugrah Puteri. Bukan temen sma (bahkan ga pernah satu sekolah), bukan tmn organisasi, bkn temen ngaji, tapi kita pernah berkegiatan bareng di sma saia, di keiatan paskibra, dan di pengajian. Tapi kalo ditanya temen apa, bingung. Mungkin yang tepat disebut temen maen kali ya.. *rumah kita deket, tapi tau rumah masing2 juga setelah udah kenal deket, jadi ga bisa juga disebut temen rumah*

Saia jadi berpikir (lagi).. 10tahun lagi, atau 20tahun lagi, siapakah orang2 yg akan saia kasih label sahabat? Masihkah ada wajah yg sama dgn yang sekarang? Atau jangan2 saia tipe orang yang jika pindah ke tempat baru, maka akan memberi label 'teman baru' dan 'teman lama' ke orang2 di sekeliling saia?
Saia harap tidak.. Biasanya saia justru termasuk orang yg sering mengalami kejadian "saia pikir dia temen saia", atau "saia pikir dia sahabat saia",,hehehe *malah lebih parah ya kalo itu??--sedih banget--*

Tapi kadang, siapapun, dan seberapa sering pun ketika interaksi, yg lebih saia 'agung2kan' adalah ketika bertemu. Sungguh menyenangkan ketika kita bertemu seseorang *entah itu cuma kenalan, teman, atau sahabat* terus kita mengalami suasana silaturahim yang asik. Ngobrol asik. Apalagi kalo sampe dapet inspirasi :)

Saia yakin, bahwa orang2 yang ada di kehidupan saia itu punya masa kehadiran. Lamanya seseorang itu hadir dalam hidup kita, berbeda-beda. Masa berstatus tertentu juga berbeda. Bisa statusnya sahabat ketika di sma, tapi jadi temen biasa aja ketika kuliah. Bisa awalnya cuma sahabat, terus jadi kekasih #eeaaa
Malah ada yang lebih ekstrim, dulunya musuh sekarang sahabat karib, atau sebaliknya. Atau ini lebih romantis lagi. Dulunya guru ngaji sekarang suami,,hahahahaaaaaa!! *ups,,*

Jadi, siapapun, dan apapun status2 yg disandang orang2 sekitar, saia berharap, di fase manapun kehidupan saia, saia senantiasa memiliki orang2 yang bisa dan bersedia berperan sebagai seorang sahabat. Orang2 yg saia sayang, yang walaupun ga selalu bisa ditemuin, selalu bisa memberi advice mematikan! *maksudnya advice yg bisa mematikan hal2 negatif yg menyebabkan saia butuh advice*
Untuk mendapatkan itu semua, saia tau.. resikonya adalah.. saia juga harus senantiasa berperan sebagai sahabat dan orang yg istimewa, bagi orang lain, di masa manapun kehidupan saia.
Sebanyak yg saia mau, sebanyak yang saia mampu, paling tidak untuk orang2 yang namanya disebut dalam postingan ini :)

Sabtu, 03 Desember 2011

Ungkapan Cinta yang Membuatku Takjub, Ada di Buku Ini...


Ini saia ambil dr buku di atas halaman 24-26:

Cinta butuh masa untuk bersemi indah dan membahagiakan. Ia tak datang sekejap mata. Sebagaimana bunga tidak mekar dalam waktu semalam. Kota Roma tidak dibangun dalam sehari. Cinta yang agung terus tumbuh selama kehidupan itu ada. Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama, dan penantian bukanlah suatu yang sia-sia jika menyertainya dengan iman yang teguh.

Menunggu membutuhkan banyak hal seperti iman, keberanian dan pengharapan. Namun, pada akhirnya, fitrah (kesucian) selalu menjanjikan suatu hal yang tidak dapat seorangpun membayangkannya. Akhirnya, mungkin Allah dalam segala nikmatNya, meminta aku menunggu karena alasan yang penting ini.

Satu ungkapan Ar-Rumi tentang hub (cinta) yang membuat hatiku takjub:
Sesungguhnya tak mungkin pecinta mencari, tanpa dicari pula oleh kekasihnya. Apabila kilat cinta telah membakar hati ini, ketahuilah di hati telah bersemayam cinta penuh gelora. Apabila cinta Tuhan telah membara di relung hatimu, pastilah ia telah mencintaimu. Tiada suara tepuk tangan terdengar dari sebelah tangan. Hikmah Tuhan dalam takdir hukum yang menjadikan kita saling mencintai. Oleh karenanya, setiap bagian ini ada pasangannya. Di mata orang bijak, langit adalah laki-laki, dan bumi adalah wanita. Dan, bumi memupuk apa yang dijatuhkan langit. Apabila bumi kekurangan panas, maka langit mengirimnya. Apabila ia kekurangan embun dan kesegaran, maka langit memperbaruinya.

#melting syalala.. :D

My New Book: Berani Jomblo Berani Mengejar Jodoh

Pertama liat buku ini di Gramedia, cuma tertarik sama covernya.. Background warna hijau yg manis berpadu sama ungu tegas, bikin buku ini jadi tambah maniiisss banget.. Tapi yg bikin lebih tertarik lagi, gambar burung hantunya.. Kenapa burung hantu?? Ga tau,,yg jelas saia suka gambar burung hantunya.. Berasa penulisnya smart gitu, *padahal ga ngaruh ya??

Saia ga terlalu ngeh ini buku isinya apa, saia baca judul,,oh, ini mungkin satu dari banyak buku yg mengkampanyekan anti pacaran,, buku2 remaja muslim gaul gitu deh. Tapi pas saia liat penulisnya, wow,, gelarnya, sudah S2 Pendidikan Islam.. hmm,,sisi keagamaan secara akademiknya tidak perlu diragukan.. Tapi, saia agak ketipu stereotip aja, saia pikir dengan kemasan buku remaja kaya gitu, maka yg nulis aktivis2 da'wah yg gaul2..dan biasanya ga bertitel atau titelnya ga dicantumkan. Sebaliknya, saia pikir penyandang gelar akademis magister pendidikan Islam, mungkin akan membuat buku agama yg serius abis.. Ga kebayang tampilan buku yg kayak gini.. Well,,terlalu banyak yg 'aneh' dan ga matching dgn pemikiran saia yg ada dlm buku ini..maka akhirnya saia memutuskan utk membeli. Kebetulan juga, kayaknya ini buku tercecer dari rombongannya. Tidak pada tempatnya di rak toko buku. Jadi saia liat cuma satu, yg tambah menguatkan saia utk membeli..

Nice, buku ini mengulas tentang bagaimana baiknya kita sebagai muslim menemukan cinta sejatinya. Dengan bahasa yg enak dan ga menyudutkan para pelaku pacaran, si penulis memaparkan proses kebaikan itu dengan cara menyenangkan. Jadi, buat yg belum tau ttg ta'aruf selengkapnya, baca buku ini! Jangan cuma menilai proses ta'aruf dr selentingan orang: "kayak milih kucing dalam karung" lah, "nikah sama org yg baru kenal 3 bulan" lah, "dijodoh2in" lah, dan sebagainya.. Itu kan yg biasanya kita denger dari orang yg antipati sama ta'aruf ketika melawan orang yg anti pacaran? Hehehe,,kalo yg netral? Well,,mereka sih seneng2 aja belajar dan cari informasi sebanyak2nya..soalnya, kadang kita emang ga bisa tau utuh kebaikan ta'aruf itu seperti apa dan mengapa harus punya kecenderungan mendekat cuma dr seorang temen yg ngalamin. Kita juga ga pernah tahu pacaran itu seburuk apa dampaknya dan mengapa harus punya kecenderungan menjauh cuma dari satu orang yg ngalamin. So, semoga kita senantiasa dituntun sama Allah dalam setiap langkah kehidupan kita :)

But anyway, sumpah deh, semua hal 'jelek' yg kalian tau ttg ta'aruf, akan hilang di sini.. Penulis lebih banyak mengungkap indahnya cinta seorang muslim dengan jalan yg baik, ketimbang membicarakan hal jelek ttg pacaran.. Si penulis mengangkat derajat jombloers sebagai posisi yg mulia dimata Allah ketika itu diartikan sebagai orang yg ga punya pasangan sebelum memang ada yg halal.. atau bahkan mereka yangmenyendiri lantaran tidak punya kekasih, hehehee.. Tau gak salah dua pesen dia di buku ini apa? Saia kutip ya..
  • Buat kamu yang sudah memiliki kekasih, berarti telah memberi harapan janji mulia kepada sang kekasih untuk meminangnya. Kekasih dan yang dikasihi akan selalu mempertahankan cintanya, betapapun kondisinya saat ini. Sebab berpacaran mengisyaratkan makna "meminang", bukan hanya kemampuan membual walaupun ada anggapan, pacaran hanyalah mainan dan bukan 100% benar. Tiada yang lebih baik selain mempercepat meminang dari orangtuanya dan inilah jalan terbaik. Buatlah harapan terbaik bagi kekasih. Bukankah kekasih selalu memberikan yang terbaik untuk kekasihnya. Yakinlah, bahwa Allah akan mengayakan setiap hamba yang mempercepat pernikahan.
  • Buat kamu yang masih jomblo, nikmatilah status jomblo dengan memperkuat sisi keilmuan dan wawasan. Carilah sesuatu yg belum lengkap dari diri kamu, lalu sempurnakanlah, sampai Allah mempertemukan kamu dengan bidadari dari surga yang beraroma wangi semerbak nan ayu mempesona, menggairahkan dan menggelorakan hasrat. Untuk mendapatkan bidadari harus meraih surga dulu. Untuk mendapatkan surga harus meraih dari Tuhannya. Dan untuk meraih 'hati' Tuhannya harus meraih ridhaNya.
Lovely advice kan? Semua disampaikan dengan baik oleh penulis. Dan memang buku ini setelah saia baca lebih lanjut, lebih ditujukan ke cowok drpd ke cewek. But no problem..selalu ada hikmah bagi setiap muslim, karena itu memang haknya :)
Makanya, saia suka buku ini.. Menyampaikan berita baik.. dengan cara yang baik dan lembut, serta menyenangkan..cocok buat orang yg mudah antipati..heheheee..
So, saia ga menyarankan blog reader untuk beli buku ini, tapi saia sarankan, apapun caranya asal halal, ketahuilah isi buku ini secara komplit, heheee... Sedikit cuplikan isi buku ini saia masukin di postingan berikutnya,, cekidot! :)

Pesan terselubung: jangan melihat isi buku dari penulisnya,,jangan juga liat isi postingan dari bloggernya,,selamat mereguk hikmah :)

Jumat, 02 Desember 2011

Nasionalisme Miring

Hmm,,saia sebenernya pengen ganti judul..abis kayaknya sotoy banget.. Berasa nasionalisme saia paling tinggi dan paling lurus sejagat aja.. Tapi,,susah nyari padanannya..so..gimana kalo baca dulu artikelnya, dan blog reader silahkan beri judul masing2? Yang jelas, judul utk postingan ini versi saia ya yg diatas, belum nemu yg better..hehee :)
Kenapa sama nasionalisme miring? Terus maksudnya apa? Hmm,,gini..
Waktu kemaren Sea Games, saia nonton (tumben banget) pertandingan Indonesia-Vietnam.. terus pas berkumandang lagu kebangsaan negara Vietnam,,daaaannn,,what??? dari tivi..saia ngedenger samar2 suporter Indonesia bersorak ketika lagu tersebut berkumandang..tentu bukan sorakan positif ketika melihat ekspresi dari para pemain Vietnam..
Deg!! Seketika saia sedih..sediiihh,,banget..well,,saia emang mungkin jarang banget nonton pertandingan level internasional kayak gini, apalagi nonton langsung dan memberi dukungan secara fisik dengan kehadiran di venue.. jadi, mungkin kadar nasionalisme saia ga da apa2nya dibandingkan mereka yang rela ngantri berjam2 utk mendapatkan tiket, rela berdesak2an, dan bersorak membahana memberi dukungan di GBK...
Tapi jujur,,saia sediih banget ngeliat ekspresi pemain2 Vietnam yang denger lagu kebangsaannya disorakin.. Saia bayangin, kalo Indonesia yang main di luar negeri, terus suporternya dikit, terus disorakin ketika anthemnya dikumandangkan,,hmm,,pasti bete, jengkel, sedih karena rindu bertanding di rumah, dsb..*well,,mungkin saia juga agak sok tau sama mental atlit*.. But, really..it's not good thing to do.. Apalagi Vietnam,,ada apa sama Vietnam?? Kalo sorakan itu ditujukan untuk Malaysia, saia masih bisa memaklumi, walaupun tidak juga menyetujui. Tapi Vietnam? Kenapa coba? Haahh,,kalo saia jadi atlit bola, saia pasti bakal mengkampanyekan suporter sportif.. Suporter yang rajin beribadah dan gak ninggalin solatnya ketika mendukung tim garuda tanding..justru malah makin getol ibadah biar bisa nyisipin doa kemenangan. Gak cuma berdoa di fb, atau jejaring sosial lain.. Aneh banget kalo ada yg berdoa Indonesia menang tapi gak sholat maghrib..ckck... *well,,saia tau, pasti alasannya susah, kondisi ga memungkinkan dsb, tapi, yaah,,gmn ya,,saia sih ga nyaranin jamak, karena ga ada aturannya jamak karena nonton bola, tapi,,ayolah,,jangan ga sholat karena bola,,hehehee--
Terus,,saia jadi berpikir,,mungkin ga sih kalo Indonesia kemaren kalah, gara2 kelakuan supporternya..? Hehee..maksudnya gini..kita kan emang tugasnya usaha, terus yang menentukan kemenangan tetep aja Allah..btw, Indonesia sama Malaysia kan sama2 negara mayoritas muslim tuh.. Saia sih kepikiran kalo di mata Allah, Malaysia lebih pantas menyandang juara daripada Indonesia..terlepas dari strategi, organisasi or kualitas pemain yg mungkin lebih baik,,tapi jauh di balik itu semua, Malaysia lebih bermental juara..yang kemenangannya pun di acc sama Allah.. *soalnya kalo ga di acc pasti ga jadi menang,,gampang aja kan?*
Mungkin, para penyuka tayangan olahraga, pertandingan olahraga atau berita olahraga bilang, Malaysia juga ga pantes juara..terutama dilihat dari kelakuan mereka terhadap Indonesia..tapi bisa jadi,,balasan kita terhadap perbuatan jelek mereka membuat kita lebih buruk dari mereka..jadi sekarang udah ga maen sapa yg baik sapa yg buruk, tapi sapa yg buruk dan sapa yg lebih buruk.
U have to know this..bahwa 'juara', bukan cuma masalah kualitas fisik, tapi juga mental dan atitude.. dan 'juara', juga bukan cuma urusan si atlit, tapi juga urusan semua yang terlibat n melibatkan diri.. percuma atlit sportif tapi pelatih maen curang.. percuma atlit sportif tapi suporter curang.. bayangin coba, waktu indonesia maen di malaysia dan kiper kita brasa matanya disorot laser dari arah suporter lawan?? Kita mau indonesia menang gara2 kiper lawan kita kerjain?? Bangga gituh?? ckck..
Teruuusss,,saia ga tau pasti sih,,pas kosong,,gedung GBK penuh sampah ga ya? Kalo iya, brarti pelakunya kemungkinan besar orang Indonesia juga..hmm,,gimana mau dimenangin kalo ngejaga bumi Allah dari sesuatu yg ga indah aja ga bisa? Cinta Indonesia utk pertandingannya doang, berasa jati diri bangsa hanya ada di sepakbola..padahal, mungkin akan lebih menghibur ketika kita dibombardir komentar miring oleh berita international tentang penyelenggaraan Sea Games, tapi ada berita bahwa stadion sepakbola di Indonesia, sepeninggalnya suporter, bersih! Tidak ada sampah!
"Aaah,,ga bakal diliat itu maahh!" Eiitss,, sapa bilang, selalu ada pencari berita yg mencari berita yg berbeda..di saat yg lain memberitakan hal yg buruk, dia bisa melihat hal yg positif.
#Tapi kadang, saia juga bingung kalo mau buang sampah,,ternyata di lingkungan kita, masih jarang banget tong sampah pinggir jalan,,ckck..gimana orang mau buang sampah pada tempatnya??
Well,,itu salah dua kasus yang saia sebut nasionalisme miring...
1) Nyorakin anthem negara lain
2) Buang sampah sembarangan di negeri sendiri *kalo buang sampah di negeri orang lain bukan nasionalisme miring lagi namanya, tapi otaknya emang miring!*
Nah, yang ketiga..hehehee...agak aneh sih saia angkat ini buat melengkapi contoh kasus nasionalisme miring.. Saia mau ambil kasus Syahrini yang didaulat menyambut David Beckham..bukan Syahrini nya yg saia sorot jadi kasus,,tapi komen2 yang ada di masyarakat (ga semua), terutama di jejaring sosial, ttg sosok Syahrini...baik itu dari artis, atau dari masyarakat umum.. Well,,saia juga agak bingung sih kenapa Syahrini yg nyambut, tapi bukan karena saia merasa dia ga pantes, tapi..alasannya ituloh..kalo kata pihak SCTV, karena Syahrini lagi naik daun..laahh?? Naik daun kan di Indonesia..apa hubungannya sama nyambut atlit sepakbola luar negeri?? Kalo kata David Beckham,,meneketehe dia lagi naik daunn?? Kalo Jupe yg didaulat, saia paham, dia gila bola, dan dia juga jago B.Inggris. Syahrini juga B.Inggrisnya mungkin oke, tapi,,trackrecord dia di bidang sepakbola apa? But anyway,,,di luar keheranan saia Syahrini yg dipilih, bukan berarti dibenarkan kalo kita mengungkapkan keheranan kita itu *bahkan mungkin kekecewaan* --ngapain juga sih kecewa?? Syahrini juga ga kacau2 banget kok-- dengan ledekan, sindiran, dan makian.. Yang ngomong Syahrini malu2in lah,, --saia ga mudeng, malu2innya di mana sih? Muka oke, Pakaian oke, Jambulnya juga lucu,,hahahaaa *walaupun ada yg bilang kurang Indonesia utk bajunya, tapi kan ketutup sama jambul khatulistiwanya,,artis laen, mending bikin trendmark sendiri deh, ketimbang ngomongin artis lain cuma gara2 ngiri bukan dia yg kepilih nyambut Beckham*, tapi emang biasanya artis kita begitu kan? Biasanya juga ga Indonesia, walau ga semua -dgn buka2an sana sini dan kadang yg penting batik, walaupun modelnya bikini* <<< ini asal jeplak, tanpa bukti---
Nah, yg bikin saia ngecap nasionalisme miring adalah ketika komentar2 itu berubah menjadi makian dan cemoohan yang kasar banget..bahkan ada yg bawa2 agama buat nasehatin Syahrini.. *mana Syahrini tauuu??secara nasehatinnya di kolom komen berita internet, Syahrini buka internet buat nyari berita ttg dirinya juga gak kayaknya* Ko bisa ya? Padahal yang komentar itu belum tentu bisa lo kalo dia disuruh gantiin Syahrini,, Emang bisa ngomong B.Inggris? Emang punya baju batik yg oke punya buat ngadep Beckham? Heheeee..saia jadi ikut2an komen deh..
So,,kalo masalah perwakilan kita untuk dunia Internasional,,ga usahlah gitu2 amaat.. toh masih orang Indonesia.. Saia cukup seneng Syahrini yg ngewakilin, karena dia mukanya Indonesia banget,,asli turunan Indonesia.. Saia mungkin bakalan ga seneng kalo yg ngewakilin Indonesia itu mukanya blasteran, bule2 gitu deehh,,banyak kan sekarang artis, kalo ga mukanya bule, namanya bule,,hehehee..jadi berasa pribumi ga mampu gituh buat nampilin Indonesia yang apik dan ciamik??
But, apapun itu,,ayolaaahh,,apalagi yg sesama artis (sesama ama Syahrini maksudnya, bukan saia), ga usah segitunya ngiri sama Syahrini, hihiii,,terus buat kawan2 yg suka nonton berita artis atau baca berita artis,,iiihhh,,baik2laaahhh,,jangan keburu komen atau ambil kesimpulan,,karena biasanya berita itu cuma rekaan,,prediksi yg bener sukur, salah wajar,,gitu deh.. Contohnya berita Syahrini berhasil mendapatkan tandatangan di dada dari Beckham,,semuaaaaaaa udah pada marah2 n nyecer Syahrini. Padahal, setelah di klarifikasi, itu baju di tandatanganin pas gala dinner, dimana baju itu lagi ga dipake,,hehehee,,pas ajah lagi di dada atas bagian kanan,,naahh,,kalo udah kayak ginii, siapa yang malu dan malu2in??
--btw, saia juga jadi nasehatin artis, sotoy banget,,nyampe juga ga ke tu artis,,hihihiii--

So, kawan, marilah kita reka ulang definisi nasionalisme secara pribadi.. Jangan sampai, definisi nasionalisme kita miring. Marah Indonesia dikalahkan bangsa lain, tapi mencemooh orang Indonesia lainnya di dunia maya yang bisa dikases seluuurruh dunia. Marah budaya kita diklaim Malaysia, tapi buang sampah di negeri sendiri. Marah TKI kita dicelakai, tapi mengarahkan contek massal di ujian nasional. So, kalo kayak gitu, nasionalisme miring identik sama perbuatan jilat ludah sendiri kawan.. Menjijikan sekali bukan??