Sabtu, 12 November 2011

don't judge anyone by their social network account, deal? :D

Suatu hari, ketika membuka salah satu akun jejaring sosial yg saia punya, tak sengaja saia membaca pernyataan seorang teman, kurang lebihnya begini:
“Masih mending gue kalo bikin status biasa2 aja tapi itu menunjukkan diri gue yg asli, daripada orang yg bikin statusnya sok bijak, padahal aslinya parah!!"
brrr...ngeri ya? ada dua hal yg saia ngeri-in dari statement di atas,,ngeri sama temen yg bikin pernyataan di atas yg kayaknya galak bener,,heheee,,dan ngeri kalau-kalau saia termasuk kategori orang yg tidak sesuai perkataan sama tindakan,,,hmmm..

Tp, menyikapi hal tersebut ada beberapa hal yg saia pikirkan dan akhirnya ingin saia share ke temen2:
1. Dalam ilmu psikologi, banyak sekali metodologi dan teknik yg bisa digunakan utk menilai kepribadian seseorang, dan akun jejaring sosial bisa jadi salah satu medianya. Tapi, salah satu media yg tidak berdiri sendiri. Artinya, dibutuhkan data yg lebih dari sekedar omongan2 sedikit dan selintas-selintas di dunia maya. Bahkan blog yg identik dengan diary digital pun tidak bisa dijadikan rujukan mutlak utk menilai atau mengambil gambaran utuh seseorang.

2. Agak tidak adil ketika kita terkadang lebih sering menyudutkan orang yg statusnya baik padahal aslinya kurang baik, daripada orang yg kita kenal baik tapi bikin status kasar, negatif, keluhan, bahkan menggunjingkan orang. Saia akan lebih sedih dan lebih merasa berkepentingan terhadap temen yg saia kenal baik dan menurut saia dia teman yg baik tapi ternyata bikin status yg negatif. Berkepentingan utk mempertanyakan (langsung!) dan memikirkan bagaimana caranya teman baik saia tidak seperti itu lagi. Dalam arti, sebagai teman baik, harusnya kita kan yg jadi 'tempat sampah' si teman? Bukan malah situs jejaring sosial yg merupakan wilayah publik. Harusnya, kita yg jadi pendengar keluh kesahnya dan syukur2 bisa memberi bantuan ketenangan atau lebih, daripada keluh kesah teman kita disalurkan di jejaring sosial yg kadang ga memberi solusi apa2 karena teman jejaring sosial, bagaimanapun berbeda dengan teman fisik :)

3. Saia pribadi adalah orang yang senang membaca status2 keren. Keren di sini ga berarti harus berbau agama atau pepatah bijak,,kadang status ttg pengalaman sehari-hari tapi mengena, juga bisa bikin saia akhirnya menjadi follower tu orang. Artinya, status2 yg berhikmah, tapi kata2nya memiliki ruh.. Bukan cuma asal copas. Bukan berarti harus orisinil,,tapi biasanya rasanya berbeda ketika orang yg menulis itu benar2 juga memiliki keterikatan hati dgn apa yg ditulis, dengan orang yg cuma asal nulis biar kelihatan bijak.

4. Pernah berpikir gak kalo di dunia jejaring sosial, ada orang yg aslinya ga baik2 amat tapi bikin status yg selalu tampak baik, tapi ada juga yg orangnya sebenernya baik, tapi kalo bikin status atau komen orang lain, selalu judes, asal, nyebelin dsb? So, berarti masalahnya adalah, situs jejaring sosial memang merupakan sebuah 'kehidupan lain' yang memberikan peluang kpd kita utk mencoba (secara sadar), atau mungkin terjebak (secara tidak sadar) utk menjadi pribadi lain yg bisa jadi memang kita harapkan... 
Ups? Benarkah itu menjadi MASALAH? Bisa jadi masalah, karena bisa terjadi disintegrasi jati diri,,alias kepribadian ganda *lebay dikit*... bukan kepribadian deng, cuma sikap ga konsisten aja... Kadang kelakuan dan penyikapan kita suka beda2 sama orang yg berbeda, padahal kasusnya sama, right? Jadi, dengan fungsi tersirat situs jejaring sosial itu, saia cuma bisa berpikiran positif, bahwa semua status memiliki alasan tersendiri. Entah karena kondisi, ataupun memang karya pribadi atau cerminan diri. Tapi bisa juga kok GA JADI MASALAH. So what gitu loh? Kalo emang ada orang yg cuma bisa bijak di facebook.. atau ada orang yg cuma bisa apa adanya berekspresi di dunia maya, karena di dunia aslinya dia terbebani dgn status sosial,,yg bikin dia harus make topeng tiap harinya? So what? tiap orang punya kondisi dan permasalahan yg berbeda...


5. Sebagai user yg intens dan aktif sekali di jejaring sosial (alias eksis mutlak), saia memiliki beberapa tips yg saia gunakan sbg settingan otak ketika membuka akun jejaring sosial saia:
- Karena saia suka liat kabar dari teman maya, saia selalu rajin membaca status orang. Bacalah, dan laluilah, jangan beri kesempatan komentar macam2 dalam hati, atau bahkan komentar di status yg bersangkutan kecuali hal yg baik dan menyenangkan :)
- Kalo males liat kabar, bikinlah status via ponsel, dan segera logout jika keperluan itu sudah terpenuhi
- Berpikirlah, bahwa tiap orang punya kebebasan menulis apa saja, kalo orang itu ga punya hubungan penting dgn anda, cuekin aja. Bahkan kalo mengganggu, remove aja. Gampang, kan?
- Kalo ada sahabat kita yg bikin status negatif, justru kita yg harus intropeksi diri, kemana aja kita??
- Don't judge anyone by their status, bukan urusan kita dia punya kepribadian kayak apa, yg penting, bagaimanakah kita?
- Ambil semua pelajaran yg bisa kita ambil dari status temen2 kita di dunia maya... Penting gak penting, pasti ada hikmahnya, minimal, hikmah bahwa kita gak boleh bikin status yg serupa,,heheeee..plagiat dong...
- Inti dari jejaring sosial adalah berbagi. Maka, berbagilah hal2 baik dan menyenangkan. Hal yg tidak baik dan tidak menyenangkan, bagilah setelah hal itu sudah selesai dan dapat dijadikan pelajaran,,oke?

Selamat surfing di dunia maya, dan menjadi penduduk maya yg baik dan menyenangkan lewat situs jejaring sosial anda *big smile*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar