Rabu, 20 Februari 2013

Pagi2 berbagi (tentang) ASI

Bismillah..
Blog reader, Assalamu'alaikum! Semoga hari ini (kapanpun anda membaca artikel ini) menjadi hari yang berkah dan menyenangkan buat kita :)
Salam buat Rasul Muhammad tercinta, smg saia, suami dan anak2 kami kelak menjadi pengikutnya yg taat...

Blog reader, maaf bgt ya... krn lagi hamil, saia lagi senang2nya nyari artikel ttg kehamilan, kelahiran dan menyusui... *ko minta maaf*

Khusus utk masalah menyusui, saia sudah mengetahui ttg dr. Utami Roesli sejak beliau menjadi narasumber di Kick Andy Show. Waktu itu lagi heboh2nya berita susu formula berbakteri. Beliau di acara tersebut memperkenalkan ttg Inisiasi Menyusui Dini dan pentingnya ASI. Dengan gelar lengkapnya dr. Utami Roesli, SpA., IBCLC., FABM beliau menjabat sebagai Ketua Sentra Laktasi dan Dokter Anak Senior di RS St. Carolus Salemba. Gelar kedokteran beliau dapatkan dari FK UNPAD/RSHS Bandung (1972). Beliau kemudian melanjutkan pendidikan ahli/spesialisasi menjadi Dokter Spesialisasi Anak di FK UNPAD/RSHS Bandung (1980), lalu menempuh pendidikan manajemen Master Business Administration di University of the City of Manila, Philippine (1994). Pendidikan tambahan yang beliau ambil adalah Neonatology di Sint Raadbout Hospital, Nijmegen, Belanda 1987; Lactation consultant di International Board Certified Lactation Consultant (IBCLC) 2001 IBCLC Recertified 2006; American Academic Breastfeeding Medicine di Fellof of Academic Breastfeeding Medicine (FABM) Agustus 2008.
Menjadi salah satu pelopor dan aktivis kampanye ASI di Indonesia yg masih banyak diselimuti kepercayaan dan mitos yg kadang bertolak belakang dengan dunia medis, dr. Utami Roesli memahami banyak yg perlu diluruskan dari kesalahpahaman yg dimiliki para ibu Indonesia ttg ASI. Dalam talkshow 'Ibuku, InspirASIku- a Tribute to #NenekASI' yang digelar oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) dan Save The Children Indonesia di FX Lifestyle X'nter Mall, Jl Sudirman, Jakarta, dr. Utami Roesli memaparkan mitos dan fakta seputar ASI, sebagai berikut:

Mitos: ASI pertama-colostrum, adalah susu basi yang tidak baik untuk bayi.
Fakta: Colostrum mengandung lebih banyak zat kekebalan tubuh dan zat penting lainnya untuk 'mematang'-kan usus.
"Jadi jangan dibuang colostrum ini, meskipun memang keluarnya hanya sedikit," kata dr Utami.

(Dulu ibu saia pernah mengalaminya, ketika mau memberi colostrum, kata nenek jangan, karena itu susu basi, bukan ASI, hehehe... Tapi untung bidan dulu juga udah yahud sama pengetahuan kayak gini, jadi colostrum itu tetap diberikan ke saia *si baby yg baru dilahirkan*)
 

Mitos: Payudara berukuran kecil tidak dapat menghasilkan ASI banyak.
Fakta: Besar kecilnya payudara ditentukan banyak sedikit lemak, bukan jumlah kelenjar susu.

Mitos: ASI belum keluar pada hari 1 & 2 atau sedikit, perlu diberi formula/air gula supaya tidak kelaparan
Fakta: Meski tidak terasa keluar, colostrum akan keluar sedikit cukup untuk kebutuhan bayi
2 x 24 jam tak diperlukan asupan makanan sebab dibekali dari kandungan ibu. Colostrum 1-2 hari pertama lebih untuk usus
(Tambahan dari buku AyahASI: bayi baru lahir lambungnya cuma sebesar kelereng, jadi memang belum butuh banyak asupan ASI, rata-rata kebutuhan ASI sekali minum bayi umur 1-2 hari 5-7ml atau setara 1 sendok teh. Hati2 ya, kalo ga paham, isu ini bisa dijadikan alasan bagi oknum tenaga kesehatan untuk menyarankan atau bahkan menyodorkan susu formula yg sebenarnya dilarang)
 

Mitos: Formula yang mahal dapat menyamai ASI.
Fakta: Formula semahal apapun tak dapat menyamai ASI sebab ASI cairan hidup yang selalu
berubah setiap saat sedang formula cairan mati yang tak pernah berubah.

Mitos: Formula yang mengandung DHA dan AA akan membuat anak formula lebih pandai.
Fakta: Lemak ASI sebagian besar adalah PUFA (lemak Ikatan Panjang) bakal DHA dan AA. Lemak
susu sapi lemak ikatan pendek dan medium hingga harus ditambah DHA dan AA, ASI cairan hidup
mengandung penyerap lemak selain zat lemak sedang formula cairan mati tergantung penyerapan di usus bayi yang masih sedikit.

Mitos: Ibu yang minum banyak susu akan menghasilkan ASI banyak.
Fakta: Banyak sedikit produksi ASI ditentukan banyak sedikitnya ASI dikeluarkan. Makin
banyak dikeluarkan makin banyak diproduksi, tidak dipengaruhi oleh makanan atau minuman ibu.

(Menurut ID_AyahASI, prinsip produksi ASI sederhana: payudara penuh--memperlambat produksi ASI; payudara kosong--mempercepat produksi ASI. Jadi, terus susui bayi kita berapapun banyaknya ASI yg kita miliki)

Mitos: Ibu sakit harus berhenti menyusui karena bisa menularkan pada bayinya.
Fakta: Ibu sakit tetap menyusui sebab ketika sakit, tubuh ibu membuat zat kekebalan
terhadap penyakitnya. Zat kekebalan ini disalurkan pada bayinya melalui ASI sehingga bayi tidak sakit.

Mitos: Sebelum menyusui puting susu dibersihkan dengan kapas air panas.
Fakta: Puting susu dibersihkan dengan ASI yang diperah akan lebih baik karena mengandung zat kekebalan thd penyakit. Sedangkan air panas dikapas bisa membawa bakteri yang tidak ada zat kekebalan nya di ASI ibu.

Mitos: Bayi menangis berarti ASInya kurang.
Fakta: Menangis belum tentu bayinya lapar. Sebaliknya bayi yang menangis karena lapar, bayi ini sudah sangat lapar dan biasanya dia akan menolak menyusui.

Mitos: Menyusui menyebabkan payudara kendur.
Fakta: Payudara kendur disebabkan kehamilan dan usia yang bertambah.

Mitos: Puting terbenam tak dapat menyusui.
Fakta: Menyusu pada payudara, bukan pada puting susu.


Mitos: Memberi ASI mengganggu hubungan suami istri.
Fakta: Lebih cepat kembali ke hubungan sebelum melahirkan.
(detik/19/2/13)


Happy breastfeeding mommy and mommy-to-be :)
See you on the TOP!


Kamis, 14 Februari 2013

Catatan AyahASI

Aaasalaaamualaikum, warohmatulloohiwabarokaatuh! *nada ala anak Te Pe A*

Blog reader, hari ini seru deh.. Untuk kedua kalinya saia mengunjungi Sofia Zaila, baby-nya teman saia Totti Chan. Belum genap 3 bulan, tapi baju jumpernya udah muat yg buat umur 6 bulan, hihihi. Emang banyak bayi sekarang yg pertumbuhannya ajaib kayak gini ya... Baby Diandra, anak temen saia yang merupakan imud (ibu muda) dan blogger juga -Amanda Walidya- kaya gitu juga, jadi waktu ketemu dua bayi itu, ante Wulan nya ini belum berani gendong pas masih orok. Udah rada gedean ga berani juga karena berat, hihihii.

Sofia :)
Nah, pas pulang, selain dibawain buah2an dan dibeliin susu kotak buat cemilan di jalan sama bunda Sofia *padahal jarak rumah kami cm 3km dan itupun pake motor*, saia dipinjemin buku Catatan AyahASI! Akhirnya saia bisa baca jugaaaaaaaaa :D


Isinya? Jangan tanya konten dulu, karena saia belum selesai baca, tapi dari segi layout, sangat2 memanjakan mata para pembaca yg agak males kalo baca literatur tulisan semua.. Banyak ilustrasi unik, paduan warna kertas, warna abu2 dan warna merah bikin ga bosen ngeliatnya...
Kenapa saia tertarik buku ini? Pertama kali denger istilah AyahASI itu sebelum nikah, pendiri komunitas itu diwawancara di 8-11 Show Metro TV... Ngeliat mereka cas ces cos ngomongin ASI bikin saia terpukau banget! Saia aja yang perempuan sangat minim pengetahuan ttg ASI. Dan rasanya jadi konyol banget kalo ga taunya itu karena emang ngerasa belum perlu tau, karena belum nikah...ckck *stupidme*
Walaupun tetep aja saia belum bergerak mencari tahu lebih jauh ttg komunitas itu, tapi saia segera mencari info lebih ttg ASI yang bisa membuat saia berkata lebih dari sekedar "ASI itu penting, tak tergantikan". Nah setelah nikah, walaupun waktu itu belum hamil, saia mulai mencari tahu ttg ASI yg sementara didapat dari buku2 kehamilan. Setelah sekarang hamil, saia memperluas sumber penambahan ilmu saia lewat dunia maya. Saia jg jadi tau AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) dan di twitter, saia follow tuh banyak akun ttg kehamilan, menyusui, dan sodara2nya. Salah satunya adalah akun komunitas para ayah peduli ASI itu, yaitu @ID_AyahASI.

Kenapa buku ini penting?
Pertama, karena buku ini memaparkan banyak hal penting yang bersifat dasar dan teknis dari mulai sebelum kelahiran, pas kelahiran, hingga 2 tahun usia baby kita yang semuanya diceritakan dari sudut pandang si Ayah. Ternyata apa yg perlu ibu tahu, agak berbeda dengan apa yg perlu ayah tahu, walaupun sama2 demi kelancaran kehamilan, proses melahirkan dan menyusui. Jadi, bagaimanapun caranya, isi buku ini harus sampai kepada para Ayah dan calon Ayah. Suami saia yg lebih suka mendengar saia berceloteh, sepertinya akan lebih suka kalo saia membacakan buku ini daripada baca sendiri, hehehe. *siap, Abi!*
Kedua, (saia kutip dari bagian belakang bukunya)
"Selama ini, kegiatan menyusui dianggap sebagai melulu urusan antara bayi dan ibu. Kami... (8 ayah pemrakarsa buku)... berusaha memberi sudut pandang lain tentang peran ayah dalam urusan menyusui ini. Selama proses pemberian ASI untuk buah hati kami, kami tersadarkan bahwa ayah dapat dan sangat bisa berperan bagi keberhasilan dalam proses tersebut. Ketika istri dilanda baby-blues, saat ia tak percaya diri karena kualitas dan kuantitas ASI-nya diragukan, kamilah tempat ia bersandar. Saar ia lelah dan jenuh mengurus anak, saat itulah kami bisa berperan dan menggantikan.
... Kami jadi paham apa saja yang dibutuhkan dan bisa kami lakukan agar produksi, pemberian ASI, dan manajemen ASI Perah lancar."

So? Saia cukupkan artikel kali ini, karena saia mau baca bukunya, heheee...
See you on the TOP!

Minggu, 10 Februari 2013

Second Signature

Blog reader, assalam...
Ceritanya saia baru inget dan ngeh kalo di blog ini saia ga pake nama asli, tapi nama pena. Agak aneh ya kalo username blog saia Wulan Semesta trus signaturenya inisial WYP... So, saia bikin lagi nih yg terbaru... :)