Sabtu, 09 Februari 2013

Please, Jangan Katakan Ini Terhadap Ibu Hamil...

Katanya, ibu hamil itu BISA super duper sensitif.
Katanya, ibu hamil itu BISA super duper galau.
Katanya, ibu hamil itu BISA lebih menyeramkan dari 100 cewek lagi PMS yg berkumpul.
Katanya, ibu hamil itu BISA mencium bakso di kejauhan 2 km, terus muntah dan marah2 sambil mempertanyakan kenapa harus ada tukang bakso di muka bumi ini.
Katanya, ibu hamil itu bisa tiba2 membenci sesuatu tanpa alasan, termasuk suaminya, atau artis di tv.
Katanya, semua kejadian di atas yg saia sebutkan hanya sebagian kecil dari 'ajaib' nya seorang ibu hamil.

So, jangan pernah pake kata 'kok' ketika bertanya sesuatu ttg kehamilan seseorang. Semisal:
Kok udah 4 bulan belum keliatan?
Kok ngeludah melulu sih?
Kok males mandi diturutin sih?
Kok payah banget sih hamilnya?

Lalu, kata 'kok' lebih terlarang lagi jika diikuti oleh kalimat perbandingan. Semisal:
Kok udah 4 bulan belum keliatan? Si 'anu' yang baru 3 bulan aja udah keliatan banget looo...
Kok ngeludah melulu sih? Saia sih waktu hamil bisa tuh ditahan.
Kok males mandi diturutin sih? Kaya mantu saia dong, saia paksa2 nurut tuh dia akhirnya mau mandi.
Kok payah banget sih hamilnya? Padahal ga kerja. Gimana kalo kerja kayak si 'anu' yg lagi hamil juga?

Kata 'kok' boleh digunakan ketika diiringi dengan kata2 yg positif ttg si ibu hamil. Semisal:
Kok tambah cantik sih pas hamil?
Kok jadi rajin banget sih pas hamil?
Kok bisa sih lagi hamil tetep segar beraktivitas?
Kok enak sih hamilnya ga mabokan?

Kok bisa saia nulis kayak di atas? Karena saia mengalami semua itu. Emang saia lagi hamil??
Yeeeeaaayyhhh! Yes, my dear blog reader.. I am pregnant! Alhamdulillah, sujud sukur kepada Allah atas kasih sayang-Nya yang akhirnya mengizinkan saia untuk menyimpan amanah mulia ini selama 9 bulan di perut (insya Allah) sebelum akhirnya dilahirkan ke dunia. Kalo ada yang ngeh, di artikel saia sebelumnya ada kalimat
"Setelah pernikahan dengan si cowok ganteng bernama Teguh Priyanto di bulan Mei 2012, bulan Juni-November 2012 adalah masa2 pacaran yg indah berdua *uhuk*..." 
Kenapa cuma sampai November? Karena ketika bulan itu saia coba melakukan test pack tgl 30 setelah sadar saia sudah telat sekitar 12 hari dari jadwal haid sebelumnya. Dan hasilnya??


Memang garis merah duanya yg satu terlihat samar (terlebih di foto), but it works! 
They say i'm positive!

Berarti, setelah bulan November, jelas saia dan suami tidak lagi pacaran indah berdua. Melainkan bertiga dengan si mungil di perut saia.
Banyaaaaaaakkk sekali yang saia alami dan sangat ingin saia bagi tentang hal2 kecil, hal2 penting, hal2 teknis, sampai hal2 yang aneh yang terjadi pada saia di tri semester pertama. Yaph! Saat artikel ini ditulis, saia sudah memasuki minggu ke 16 kehamilan, sodara2. Bisa diliat di garis perhitungan kehamilan yang ada di bagian bawah blog saia :)
Wait my next articles about my first pregnancy. I hope you'll enjoy it. Just to know, just to share, and just to being move on :D

See you on the TOP!

Q: Abis Nikah, Kapan Hamilnya? A: Meneketehe!

Assalamu'alaikum blog reader... Senangnyaaa bisa nulis lagi... Setelah (berkali-kali off) sekian lama...
Banyak banget looh yg mau dishare oleh saia... :)

Untuk kali ini, saia ingin berbagi tentang penantian pasangan pengantin yg baru menikah dan pasti bulan2 berikutnya dihujani pertanyaan ttg isi perut... Sebegitu tertariknya orang2 dengan isi perut mempelai wanita. Ketika pernikahan (utk mengetahui apakah si mempelai wanita hamil diluar nikah jika memang ada kecurigaan2 dan gosip2 hangat sebelumnya), sampai berbulan2 setelah pernikahan (untuk nyari bahan2 perbincangan dan membuat hipotesa siapa kira2 yg bermasalah, hihihi... kepo bgt ya). Tapi ada juga ko orang2 baik hati yg tertarik isi perut karena alasan ingin mendoakan...hehee.

Setelah pernikahan dengan si cowok ganteng bernama Teguh Priyanto di bulan Mei 2012, bulan Juni-November 2012 adalah masa2 pacaran yg indah berdua *uhuk*... Tiap bulannya juga selalu diisi dengan penandaan kalender masa subur, tanggal mulai dan berakhirnya haid, dengan selalu diiringi harapan "bulan ini jgn dapet ya, bulan ini mudah2n ga dapet ya".. Kami mungkin termasuk pasangan yang sangat ingin banget sekali untuk segera diberi buah hati oleh Allah.. Ga peduli studi S1 saia belum selesai, ga peduli di keluarga kami baru suami saja yang memiliki penghasilan, gak peduli kami belum punya rumah, tabungan yg memadai, dll. Intinya, kami ingin segera dikaruniai anak bagaimanapun kondisi kami.

Ketemu teman, kondangan, main ke rumah saudara, pasti ditanya ttg kehamilan. Mulai dengan gaya yang sopan dan menghangatkan seperti "Gimana, udah isi belum? Mudah2n cepet dikasih ya kalo belum" (diiringi senyum manis). Sampai dengan nada kepo dan penasaran ala ibu2 nyari bahan gosip seperti "Ei, udah isi belom? Lama amat siih? Jangan ditunda2 laah, ntar susah beneran loo" (dengan kernyit di kening seakan2 kami pasangan pengantin yg aneh banget). Sedangkan saia (kalo lagi ga sama suami), cuma bisa melongo sambil mikir ni ibu minta diceburin ke Kanal Banjir Timur kali ya?? Hihihii.. Kalo sama suami biasanya ditimpalin dengan nada sopan tapi agak menuntut.. "Makanya doain dong bu, sapa tau ni doa orang kaya ibu yang cepet dikabulin ma Allah", *hehehe* dan biasanya si ibu langsung bisa berubah omongannya kayak bu aji...mendoakan kami supaya cepet dikasih momongan.

Anyway, terlepas dari yang kami alami, saia cuma ingin sharing buat para pasangan yang sedang menanti buah hati pertama setelah pernikahannya. Berdasarkan literatur dan narasumber, sekarang ini, zaman kita (bukan zaman ibu kita), penantian kehamilan setelah pernikahan bisa mencapai 18 bulan atau bahkan 2 tahun. Kondisi tersebut masih bisa dibilang normal, belum perlu dikhawatirkan, apalagi diperdebatkan siapa yg jadi penyebabnya, si suami atau si istri. Kondisi ini bisa terjadi karena kondisi lingkungan kita yang memang sudah berubah. Makanan yang kita konsumsi, sangat banyak kemungkinan 'racun' nya. Udara yang kita hirup, sangat mungkin jarang bersihnya. Bahkan matahari yang menyinari kita mungkin bertambah kadar bahaya yang harus diwaspadainya. So, kalau kita sudah berusaha untuk hamil dengan cara mengikuti masa subur dan belum juga berhasil, it's ok dear.. Kencengin aja doanya, hehehe...

Nah, kita perlu khawatir ketika dari kita merasa ada yang tidak beres dengan badan kita. Misal, haid yang sangat acak2an jadwalnya (maju atau telat beberapa hari masih normal ya.. kalo acak2an, kita jadi susah soalnya menentukan masa subur). Atau ketika haid ada nyeri yang berbeda di perut kita. Atau, atau, atau lain2nya yang menurut kita perlu ditanyakan atau dicari penjelasan medisnya. Sebenarnya, pemeriksaan kesehatan organ reproduksi kita juga bisa dilakukan sebelum kita merasa ada masalah ko. Cek kesehatan ga ada salahnya kan? Melakukan pemeriksaan berdua dengan pasangan, dan dua2nya diperiksa, itu lebih baik daripada menduga2 sendiri siapa yg perlu diperiksa. Kalaupun ternyata ada masalah, sedini mungkin diketahui menjadi satu hal yang bisa menenangkan dan memperbesar kesempatan dilakukan tindakan penanganan.

Berita baiknya, ada pula pasangan yang lebih dari 2 tahun menikah belum dikaruniai anak, ternyata ketika dilakukan pemeriksaan hasilnya keduanya sehat2 saja. Berita baik? Iyalah.. mereka ternyata sehat gitu loh.. So? Kenapa belum juga hamil? Padahal sudah mengikuti masa subur, terapi kesuburan, minum herbal kesuburan (saia ga nyebut2 ttg susu formula utk persiapan kehamilan, karena saia tidak mengkonsumsi dan tidak ingin merekomendasikan pula), ikut program dari dokter, dll. Ya jawabannya.. MENEKETEHE??? Alias, cuma Allah yang tahu... Tinggal perbanyak aja minta sama Allah... Teruuussss cari ilmu ttg kehamilan, kelahiran, dan memiliki anak. Biar kita bisa makin siap, kalo kata istilah Mario Teguh, memantaskan diri. Dan 'mumpung' belum dikasih, pacaran aja terrrrruuuuuusss sama suamiii, hihhiii. Totalitas dalam amanah di keluarga maupun di luar rumah. Bulan madu agak jauhan dikit kalo memang ada rezekinya.. Apa salahnya? Positive thinking, kita yang belum dikaruniai bua hati, lagi diberi kesempatan oleh Allah untuk lebih saling memahami pasangan masing2, dan sekaligus juga lagi ditraining sama Allah... Kurang keren apa coba kondisi kaya gitu?

Eiiitttssss,,mulai berasa ga "ngomong itu emang gampang!"...?

Tenang, saia dan suami juga ngalamin masa2 itu. Bahkan kadang kondisi psikis yang kurang bagus bisa bikin pertanyaan tentang kehamilan menjadi terdengar seperti ajakan perang, heheehee. Makanya saia saluuuuutttttt, sekali dengan pasangan yang sudah bertahun2 belum juga dikaruniai anak, tapi mereka bisa menjadi pasangan yang makin harmonis dan makin samara. Luar biasa banget! Saia terus mendoakan para pasangan yang sangat ingin memiliki buah hati dan mereka tak putus asa berusaha dan berdoa agar mereka segera dikaruniai anak. Hmm, ketika mereka memiliki anak, saia rasa mereka akan menjadi orangtua yang luar biasa. Tul ga?

Terakhir, inti dari tulisan saia adalah ajakan kepada pasangan yang sedang menantikan kehamilan pertama untuk:
1) Terus ikuti masa subur istri
2) Terus makan makanan yang sehat
2) Terus belajar tentang kehamilan, kelahiran, dan merawat bayi serta menjadi orangtua
3) Terus berdoa. Doa andalan saia dan suami adalah doanya Nabi Zakariya di surat Al-Anbiya ayat 89 :)

"Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah waris yang paling Baik."

Semoga kita mendapatkan amanah yang mulia itu.
See you on the TOP!

Jumat, 08 Februari 2013

My ID :D


Sekian lama ngiri ngeliat signature para blogger, akhirnya saia punya juga... Alhamdu? Lillah