Rabu, 01 Agustus 2012

Butuh Waktu Berapa Tahun?

Hidup saia memang tidak bisa dibilang sempurna. Tapi tak terhitung hal yg bisa disyukuri secara fakta. Lahir dari orangtua yg mempunyai penghasilan yang cukup, tumbuh dan disekolahkan di lingkungan yang baik, bertemu dengan pria yang baik dan akhirnya menjadi suami saia. Tapi yg baik itu di luar diri saia. Bagaimana yg di dalamnya?

Saia jd ingat banyak hal yg belum saia capai. Bukan belum bisa, tapi semata karena kepayahan akan tekad.

Butuh berapa tahun saia memulihkan trauma jatuh dari sepeda? Entah, karena nyatanya sampai hari ini saia belum bisa dan masih takut untuk belajar naik sepeda.
Butuh berapa tahun saia mengejar gelar sarjana? Entah, karena nyatanya sampai hari ini saia masih menyusunnya skripsi kata per kata.
Butuh berapa tahun saia menyiapkan diri agar bisa menjadi seorang istri? Entah, karena nyatanya sampai sekarang saia masih harus memecut diri untuk bangun pagi.
Butuh berapa tahun saia bisa menghilangkan kebiasaan buruk? Entah, karena nyatanya kebiasaan buruk itu kalo ga berganti, ya bertambah.
Butuh berapa tahun agar saia bisa kasih ibu uang utk pergi haji? Entah, karena nyatanya sampai sekarang saia tidak punya penghasilan.
Butuh berapa tahun agar saia bisa memasak? Entah, karena sampai hari ini saja saia masih benci dengan ketidakjelasan yg terkandung dalam kalimat: 'garam secukupnya'.
Butuh berapa tahun saia menuliskan hal-hal yg tidak saia bisa? Entah, karena belum 10 saja sudah pusing rasanya.

Banyak, banyak sekali yg belum saia lakukan. Padahal utk berubah jadi belum sampai sudah, kadang cuma seperti membalik telapak tangan. Walaupun ada juga yang bak anjing mengejar ekornya.

Kawan, sibuk untuk mengejar apa yg belum kita punya itu luar biasa hebatnya. Tapi jangan sampai melupakan apa yg sudah ada dalam genggaman.
Tak masalah berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk mengejar sesuatu, yang penting jangan takut kehabisan waktu. Itu cuma membuat kita merasa diburu dan akhirnya mendapatkan sesuatu yg bisa jadi palsu. Kekayaan palsu, gelar palsu, kekasih palsu, pekerjaan palsu,, semua karena kita merasa diburu... Padahal kalo kata Prie GS: "Jangan terburu-buru. Tidak ada yang memburu kecuali pikiranmu."

NB: tulisan utk orang yg senang berburu sesuatu, sampai menghalalkan segala cara, sampai mempermainkan waktu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar